beginilah cara masyarakat bima pada unmunya, untuk menghidupu keluarga memreka harus berjuang melawan panasnya matahari,baunya lumpur sawah, dan menahan rasa cape yang luar biasa, namun bukan berarti meraka tidak merasakan kebahagiaan, justru di dalam melakukan pekerjaan ini para petani di bima menganggap bahwa disinilah kami menyambung hubungan sosial, karena budaya weha rima atau dalam dalam bahasa indonesia barter tenaga dengan tenaga. budaya telah bejalan begitu lama dan sampai sekarang pun masih ada walaupun sudah agak sedikit hilang , namun masih ada sebagian orang yang masih mau melakukan ini. sekian dulu penjelasan saya tentang gambar yang saya upload di atas. kalau mau bertanya lebih lengkap langsung email saja di email saya. danuaja36@gmail.com. sekian wsalam....................
beginilah cara masyarakat bima pada umumnya, untuk menghidupi keluarga mereka harus berjuang melawan panasnya matahari,baunya lumpur sawah, dan menahan rasa cape yang luar biasa, namun bukan berarti meraka tidak merasakan kebahagiaan, justru di dalam melakukan pekerjaan ini para petani di bima menganggap bahwa disinilah kami menyambung hubungan sosial, karena budaya weha rima atau dalam dalam bahasa indonesia barter tenaga dengan tenaga. budaya ini telah bejalan begitu lama di daearah Bima Nusa Tenggara Barat dan sampai sekarang pun masih ada walaupun sudah agak sedikit hilang , namun masih ada sebagian orang yang masih mau melakukan ini. sekian dulu penjelasan saya tentang gambar yang saya upload di atas. kalau mau bertanya lebih lengkap langsung email saja di email saya. danuaja36@gmail.com. sekian wsalam....................
beginilah cara masyarakat bima pada unmunya, untuk menghidupu keluarga memreka harus berjuang melawan panasnya matahari,baunya lumpur sawah, dan menahan rasa cape yang luar biasa, namun bukan berarti meraka tidak merasakan kebahagiaan, justru di dalam melakukan pekerjaan ini para petani di bima menganggap bahwa disinilah kami menyambung hubungan sosial, karena budaya weha rima atau dalam dalam bahasa indonesia barter tenaga dengan tenaga. budaya telah bejalan begitu lama dan sampai sekarang pun masih ada walaupun sudah agak sedikit hilang , namun masih ada sebagian orang yang masih mau melakukan ini. sekian dulu penjelasan saya tentang gambar yang saya upload di atas. kalau mau bertanya lebih lengkap langsung email saja di email saya. danuaja36@gmail.com. sekian wsalam....................
ReplyDeletebeginilah cara masyarakat bima pada umumnya, untuk menghidupi keluarga mereka harus berjuang melawan panasnya matahari,baunya lumpur sawah, dan menahan rasa cape yang luar biasa, namun bukan berarti meraka tidak merasakan kebahagiaan, justru di dalam melakukan pekerjaan ini para petani di bima menganggap bahwa disinilah kami menyambung hubungan sosial, karena budaya weha rima atau dalam dalam bahasa indonesia barter tenaga dengan tenaga. budaya ini telah bejalan begitu lama di daearah Bima Nusa Tenggara Barat dan sampai sekarang pun masih ada walaupun sudah agak sedikit hilang , namun masih ada sebagian orang yang masih mau melakukan ini. sekian dulu penjelasan saya tentang gambar yang saya upload di atas. kalau mau bertanya lebih lengkap langsung email saja di email saya. danuaja36@gmail.com. sekian wsalam....................
Delete